BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Industri
merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan industry primer,
kegitan sekunder, dan kegiatan produksi tersier. Industry merupakan salah satu
kegiatan ekonomi yang dapat menjadi salah satu tumpuan bagi perekonomian suatu
bangsa yang cukup strategis untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian
masyarakat secara cepat yang ditandai dengan meningkatnya penyerapan tenaga
kerja, transfer teknologi dan meningkatnya devisa negara. Akan tetapi, selain
memberikan dampak yang positif ternyata perkembangan di sektor industri juga
memberikan dampak negatif salah satunya dari segi faktor kimia baik berupa
limbah industry, bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses produksi dapat
meningkatkan emisi yang dapat mengganggu lingkungan danKesehatan masyarakat.
Kawasan
industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di
era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu
wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang
dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA
merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat
banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan
sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat
maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola
secara tepat.
Lingkungan industri merupakan suatu tempat dimana terdapat
suatu kegiatan yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau
barang jadi untuk dijadikan barang jadi yang bahan yang mempunyai nilai ekonomi
dan keuntungan bagi individu atau kelompok.
Dalam proses kegiatannya lingkungan sangat memegang
peranan aktif atau sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan oleh suatu industri tersebut baik bagi karyawan, maupun bagi
kegiatan proses produksi, dimana lingkungan yang dimaksud adalah mulai dari
lingkungan fisik, lingkungan kimia, lingkungan biologi, lingkungan ergonomi, lingkungan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, serta lingkungan Psikologis.
Pada
Laporan ini khusus membahas tentang faktor biologi yang berhubungan dengan
Proses Produksi pada PT. Maruki International. Lingkungan biologi meliputi semua organisme hidup baik
binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia.Lingkungan dapat
menjadi sumber bahaya yang mengakibatkan penyakit akibat kerja serta kecelakaan
di tempat kerja. Pekerjaan atau lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Lingkungan biologi
meliputi golongan hewan dan tumbuhan yang merupakan bibit penyakit infeksi
seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, serangga dan lainnya. (Buyu, 2009)
B.
Tujuan
1. Tujuan
Umum
a. Mahasiswa
dapat mengetahui kondisi lingkungan kerja yang ada di PT. Maruki Internasional
Indonesia.
2. Tujuan
Khusus
a. Mahasiswa
mengetahui kondisi lingkungan biologi di
PT. Maruki Internasional Indonesia.
b. Mahasiswa
mengetahui faktor resiko lingkungan biologi di PT. Maruki Internasional
Indonesia.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Tinjauan
Tentang Industri
Istilah industri berasal dari bahasa latin yaitu
industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Kedudukan
industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan
politik. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa; Industrisecara umum adalah
kelompokbisnistertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama
dalam menghasilkanlaba.
Jenis-jenis
industri ada bermacam-macam, misalnya industri perkebunan, industri perikanan,
pertambangan dan lain-lain. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
dan perekayasaan industri.
Pembangunan industri di suatu negara mempunyai dampak
positif dan negatif, berikut ini adalah dampak positif dari pembangunan
industri :
·
Menambah penghasilan penduduk sehingga
meningkatkan kemakmuran
·
Perindustrian menghasilkan aneka barang yang
dibutuhkan oeh masyarakat.
·
Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
·
Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan
pekerjaan bagi penduduk.
·
Mengurangi ketergantungan Negara pada luar
negeri.
·
Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan
pengetahuan.
Sedangkan
dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan industri sebagai berikut:
·
Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air,
tanah dan udara
·
Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
·
Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan
kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya
keindahan alam dan lain-lain.
B.
Tinjauan Tentang
Lingkungan Biologi
1. Pengertian
Lingkungan biologi meliputi semua organisme hidup baik
binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia.Lingkungan dapat
menjadi sumber bahaya yang mengakibatkan penyakit akibat kerja serta kecelakaan
di tempat kerja. Pekerjaan atau lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Lingkungan biologi
meliputi golongan hewan dan tumbuhan yang merupakan bibit penyakit infeksi
seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, serangga dan lainnya. (Buyu, 2009)
Agen penyakit infeksi dan parasit yang terkait dengan
pekerjaan atau lingkungan kerja antara lain :
a. Virus
(Hepatitis dan lain-lain)
b. Richetsia
c. Bakteri
(Tetanus, Leptospirosis, TBC dan lain-lain)
d. Jamur (Kandidiasis, Dermatofitosis kulit, dan
kokidonikosis)
e. Protozoa
(Leismanniasis, Malaria, Tripanosiamiasi)
f. Cacing
2.
Bahaya Lingkungan
Biologi Secara Umum
Bahaya
lingkungan biologi merupakan bahaya yang berasal dari jasa drenik berupa
bakteri dan jamur. Hal ini bias berasal dari bahan mentah dan air yang
tercemar, pekerja, dan peralatan yang tidak higienis mau pun kontaminasi silang
antara bahan mentah dengan produk yang dihasilkan. (Anonim, 2009)
3. Pengaruh Beberapa Faktor Biologi Terhadap Kesehatan Tenaga Kerja
a.
Pengaruh Mikroorganisme
Mikroorganisme
yang terdapat di lingkungan kerja ada yang bersifat pathogen terhadap manusia.
Beberapa jenis bakteri, jamur, virus, kuman dan protozoa termasuk dalam
golongan ini. Tiap jenis mikroorganisme pathogen ini merupakan penyebab
penyakit tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Adanya
mikroorganisme pathogen di lingkungan kerja dapat menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit pada tenaga kerja. Penularan penyakit ini ada yang melalui
kontak langsung (misalnya melalui kulit), melalui media (makanan, udara, air,
tanah) dan melalui perantaraan vector (nyamuk, lalat, tikus, dsb).
b. Pengaruh Parasit
Golongan parasit yang berpotensi besar untuk menimbulkan
penyakit pada tenaga kerja, terutama tenaga kerja di sektor pertambangan dan
perkebunan adalah ancylostomiasis, yang disebabkan oleh cacing tambang, yaitu
necator americanus dan ancylostoma duodenale (Suma’mur, 1988 halaman 166). Jenis
cacing lainnya yang sering ditemukan pada manusia adalah Ascarislum bricoides
(cacinggelang), trichuristrichiura (cacingcambuk), strongyloidesstercoralis
(cacingbenang).
Penularan
penyakit kecacingan adalah melalui telur atau larva cacing infektif yang
terdapat dalam tinja atau tanah.Telur
cacing yang infektif dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit, misalnya
terinjak dengan kaki yang tidak menggunakan alas kaki. Jalan masuk melalui
kulit ini dapat juga terjadi karena tangan yang kotor pada waktu bekerja. Jalan
masuk lainnya adalah melalui mulut (oral) dengan perantaraan makanan atau
minuman. Jika makanan dan minuman tersebut dimakan oleh manusia, maka telur
cacing akan menetes di dalam tubuh dan larvanya keluar.
4. Pengaruh Suhu Dan Kelembaban Terhadap Pertumbuhan
Mikroorgaisme Dan Parasit Di Tempat Kerja
a. Terhadap
Mikroorganisme
Lingkungan kerja sering merupakan tempat yang baik bagi
perkembangan mikroorganisme tersebut. Keadaan suhu dan kelembaban di tempat kerja
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. Beberapa jenis
bakteri, jamur, virus dan protozoa dapat tumbuh dengan baik pada tanah atau
udara yang lembab.
Species mikroorganisme yang berbeda juga sangat
mempengaruhi suhu optimalnya untuk pertumbuhan. Bentuk psikhotilik tumbuh balik
pada suhu rendah (15 – 20 0C). Bentuk mesofilik tumbuh baik pada
suhu (30 – 37 0C) dan bentuk termofilik tumbuh baik pada suhu (50 –
60 0C).
b.
Terhadap
Parasit
Kehidupan parasit tertentu seperti cacing sangat
dipengaruhi pula oleh suhu dan kelembaban, disamping tersedianya nutrisi dan
media yang cocok untuk bertumbuh. Species Ascaris Lumbricoides misalnya
pelembagaan telurnya tumbuh baik pada tanah yang basah dan cukup mengandung
oksigen dengan suhu 20 – 25 0C.
Cacing Ascaris dapat tumbuh baik di tempat kerja apabila
keadaan suhu dan kelembaban serta factor-faktor lain yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya terdapat di tempat tersebut, terutama pada pekerja yang
menggunakan tanah dan air dalam proses kerjanya.
5.
Epidemiologi
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Faktor Biologi
a.
PenyakitKulit
Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh gangguan jamur dan
kutu. Golongan jamur yang sering menimbulkan penyakit kulit antara lain:
Microsporium canis yang menyebabkan penyakit Tinea corporis (kurap badan) dan
Trichophyton Rubrum ; penyebab penyakit Tinea Versicolor (panu), selain itu
penyakit kulit dapat juga berupa alergi, gatal, infeksi dan sebagainya.
Penularan penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang
yang kurang memperhatikan kebersihan badan dan pakaian, selain itu penyakit
seperti ini dapat terjadi pada pekerja yang sering kontak dengan air, terutama
air yang kotor atau sering berada di tempat kerja yang lembab.
b.
Penyakit Kecacingan
Yang di maksud penyakit
kecacingan adalah terdapatnya cacing dalam perut. Mungkin cacing itu hanya
seekor ataul ebih, dapat pula cacing itu hanya sejenis atau beberapajenis.
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam cacing yang perkembangannya melalui
air ataut anah yang lembab dengan suhu dan waktu tertentu.
Penularan
dapat juga melalui makanan dan minuman yang dikotori oleh telur cacing yang
infektif. Cara penularan ini dapat di jumpai pada cacing gelang. Penularan
lainnya dapat juga melalui larva infektif yang menembus kulit kaki yang tidak
memakai alas kaki. Cara penularan ini biasanya terjadi pada cacing tambang.
BAB
III
HASIL
OBSERVASI
A.
Gambaran
Mengenai PT. Maruki Internasional Indonesia
1.
Profil
Singkat Perusahaan
PT. Maruki
Internasional Indonesia Makassar didirikan dengan Penanaman Modal Asing (PMA)
dari Jepang ke Indonesia. PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar berdiri
pada tahun 1988 dibangun pada daerah sangat strategis berada di tengah – tengah
masyarakat yang suasananya masih alami karena jauh dari pusat kota, sebagian
besar karyawannya adalah penduduk daerah sekitar meskipun demikian ada juga
sebagian dari luar negeri seperti Jepang.
PT. Maruki Internasional Indonesia
berdiri pada tanggal 18 juni 1997 dengan nama PT. Tokai Material Indonesia dan
pada tanggal 14 Januari 2003 berubah nama menjadi PT. Maruki Internasional
Indonesia. Perusahaan ini dipimpin oleh Mr. Yukihiro Kitagawa selaku Presiden
Direktur.
Nama :
PT. Maruki Internasional Indonesia
Alamat : Jl. Kapasa Raya Kawasan Industri Makassar
Tahun :
Tahun 2003
Luas Lokasi :
7 Ha
2.
Perkembangan
Perusahaan
Sejak awal berdirinya
PT. Maruki, produk yang dibuat adalah lemari untuk tempat sembahyang orang
Jepang. Awalnya perusahaan ini berproduksi secara manual akan tetapi seiring
dengan meningkatnya jumlah permintaan dari Jepang, maka perusahaan melaksanakan
pengadaan mesin – mesin dimana tiap mesin menggunakan instruksi kerja meskipun
demikian masih ada bagian produksi tertentu yang menggunakan alat manual agar
didapatkan kualitas yang baik. Perusahaan ini secara terus menerus
mengembangkan diri diberbagai bidang, baik dalam bidang produksi, sumber daya
manusia maupun lingkungan.
Sampai saat ini telah
banyak kemajuan yang dicapai oleh perusahaan, seperti dalam bidang produksi
telah memperoleh sertifikat Sistem Management Mutu ISO 9001, JAS dan Sistem
Management Lingkungan ISO 14001, yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang
berwenang. Akan tetapi pada awal tahun 2007 perusahaan Maruki melepas Sistem
Management Lingkungan ISO 14001, yang kemudian menggunakan peraturan sendiri
(kaizen yaitu papan komunikasi) dan perubahan ini memberikan dampak yang sangat
baik bagi perusahaan.
3.
Hasil produksi
Produk utama perusahaan adalah furniture untuk budaya
masyarakat Jepang yang disebut Butsudan. Butsudan berfungsi sebagai tempat
untuk menghormati dan berkomunikasi dengan para leluhur yang telah wafat.
Terdapat berbagai macam jenis dan tipe Butsudan, namun umumnya berbentuk
lemari. Butsudan produksi PT Maruki Internasional Indonesia berasal dari bahan
baku Kayu.
4.
Material Kayu yang digunakan
Material kayu yang digunakan dalam pembuatan produk
berasal dari kayu lokal dan impor. Komposisi penggunaan material kayu adalah
40% kayu lokal dan 60% kayu import.
-
Kayu lokal : kayu jati, kayu nyato,
kayu eboni.
-
Kayu Impor : kayu Gabon, gradinilos, handuras, paoros.
Negara asal
kayu import, yakni Afrika (Gabon), Asia (Thailand, Laos), dan Amerika (Mexico).
Hasil produksi Butsudan hanya di export ke Jepang, karena sifatnya sebagai
produk budaya jepang.
5.
Jumlah Karyawan dan Pengaturan Shift
Kerja
Untuk menghasilkan
produk-produk yang bermutu, perusahaan didukung oleh tenaga kerja yang
berjumlah 576 orang. Sementara jam kerja adalah 8 jam untuk kerja dan 1 jam
untuk istirahat.
Untuk
pengaturan waktu kerja para karyawan baik staf kantor maupun karyawan produksi
-
Jam kerja : Pukul 08.00 – 17.00
-
Istirahat :
Pukul 12.00 – 13.00
6.
Lokasi dan Waktu Kunjungan
Lokasi
kunjungan yang dilakukan di PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar yang
termasuk dalam Kelurahan Kapasa Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Provinsi
Sul-Sel yang terletak di Jl. Kapasa Baru.
Waktu
kunjungan dilakukan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016, pukul 13.00 WITA.
7.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas-fasilitas Perusahaan yang
disediakan untuk karyawan antara lain : Klinik kesehatan, Bus Karyawan,
Asuransi Kesehatan, Jamsostek, sarana ibadah, kantin dan ruang makan.
8.
Proses Produksi
Untuk mengolah dan mengubah bahan baku
menjadi produk bermutu dan dapat dijual di pasaran diperlukan beberapa tahapan
dalam produksi. Proses produksi digambarkan sebagai berikut :
Bagan Proses Produksi
PT. Maruki Internasional
Indonesia
BAHAN BAKU
|
PRE PRODUCTION
|
PRODUCTION
penghalusan manual)
|
POST PRODUCTION
|
Gambar : 2.1 Proses Produksi PT.Maruki Internasionala Indonesia
B. Proses Produksi PT Maruki
Proses produksi pada PT. Maruki terbagi atas tiga tahap,
yaitu :
1. Pre Production
a.
Pengeringan
Merupakan tahap awal dimana kayu yang berasal dari hutan
produksi dikirim melalui jalan darat maupun air. Sebelum kayu tersebut diolah
terlebih dahulu di keringkan untuk bahan material dilakukan dengan 2 cara yaitu
manual dan alami,dan besi plower.
b.
Pembagian Jenis Kayu
Pada tahap ini kayu dibagi atas beberapa jenis misalnya
kayu tanjaku, shirin, dll dengan tujuan agar dapat mempermudah pengolahan
2. Production
a.
Pemotongan / pembelahan kayu.
Pada tahap ini kayu material tersebut dipotong berdasarkan
ukuran yang telah ditetapkan untuk kemudian dibersihka amplas.dan pada fektori
ini dilengkapi dengan 3 unit papan K3
b.
Peracikan
Pada tahap ini kayu yang telah dipotong-potonng direndam
dengan menggunakan bahan pernis yang kemudian dikeringkan dengan suhu tertentu
sampai kekeringannya mencapai standar yang ditentukan, selain perendaman pada
tahap ini kayu yang telah dipotong di lem sesuai bentuk yang akan dibuat.
c.
Pembuatan rangka
Pada tahap ini dibutuhkan tenaga propesional untuk membuat
desain yang menarik.sebelum bahan di buat terlebih dahulu desain di gambar
setelah itu bahan baru di pahat sesuai desain yang telah dibuat.
d.
Penghalusan dan Pengecetan
Pada tahap ini bahan yang talah didesain dihaluskan
kemudian di cat dengan cara penyemprotan,warnah cat yang digunakan tergantung
dari warna bahan, apabila warnah bahan berwarna merah maka cat yang digunakan
warnah hitam begitupun sebaliknya.
3. Post Production
a.
Pengecekan ulang
Bahan yang telah selesai di produksi di adakan pengecekan
ulang agar didapatkan hasil yang baik dan berkualitas tinggi.
b.
Pengepakan
Pengepakan adalah tahap pengemasan dan penyimpanan
dilakukan dengan cermat untuk melindungi barang jadi dari kerusakan dan siap
dikirim keseluruh penjuru.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Dari kegiatan observasi yang dilaksanakan, di lingkungan
produksi di PT. Maruki Internasional Indonesia, maka adapun hasil yang kami
dapatkan dari faktor lingkungan biologi yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan
kesehatan yaitu sebagai berikut :
APD
yang digunakan Potensi Bahaya
Terjadi pemilihan/pemisahan
|
Masker, sarung tangan dan pakaian
kerja
|
Bahan Baku Kayu
|
Factory I Pengeringan
|
Factory IV Packing/Pengemasan
|
Factory II Cutting/Pemotongan
|
Factory V Painting/Pengecatan
|
Factory III Pembuatan Rangka
|
Factory VI Penghalusan Secara Manual
|
Adanya Rayap dan Tikus
|
Berjamur
|
Tumbuhnya Bakteri
|
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan di PT. Maruki Internasinal Indonesia, faktor biologi yang ada dan
potensi bahayayang dapat terjadi maka dapat dibahas sebagai berikut :
1. Pada bahan baku yang digunakan di PT.
Maruki adalah berbagai macam kayu yang baik ekspor maupun impor. Pada saat
bahan baku tersebut telah diantarkan ke PT. Maruki, terjadi pemilahan/pemisahan
antara jenis kayu yang dipakai. Pada saat pemisahan inilah kayu tersebut
terjadi penumpukan yang cukup lama sebelum digunakan. Penumpukan kayu yang
cukup lama dapat berpotensi adanya binatang pengganggu atau parasit seperti
tikus dan rayap. Tikus dan rayap dapat merusak kayu tersebut sehingga kayu
tidak dapat digunakan kembali. Namun, menurut observasi yang kami telah lakukan
tidak ada tanda – tanda adanya tikus maupun rayap di PT. Maruki Internasional
Indonesia.
2. Factory I adalah merupakan proses
pemotongan kayu, pengirisan dan pengeringan hasil pemotongan. Pada
factory ini tahapan yang dapat berpotensi yang dapat menimbulkan gangguan
bahaya biologi adalah tahap pengeringan dimana proses pengeringan ini dilakukan
dengan manual (sinar matahari & angin) dan mesin. Pengeringan secara manual
dapat mengakibatkan terjadinya penjamuran pada kayu karena dipengaruhi oleh
suhu dan kelembaban. Dalam kondisi yang lembab dapat menimbulkan tumbuhnya
jamur pada kayu tersebut.
3. Factory II – VI tidak ada potensi
terjadinya penjamuran maupun adanya binatang pengganggu dan parasit pada kayu.
4.
Faktor
biologi lainya yang dapat berpotensi adanya bakteri, seperti dari pakaian kerja
dan APD yang pekerja gunakan seperti masker, sarung tangan, dan sepatu dapat
berpotensi tumbuhnya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan dari pekerja dan
dapat berdampak pada produktifitas pekerja. Tumbuhnya bakteri pada pakaian
kerja dan APD yang pekerja gunakan dapat dipengaruhi dari suhu ruangan yang
pekerja tempati seperti misalnya panas. Namun, menurut salah satu pengawai PT.
Maruki pakaian kerja yang digunakan setiap harinya diganti dan begitupun dengan
masker yang pekerja gunakan setiap selesai bekerja, langsung dikumpulkan dan
dibakar. Sehingga tidak menyebabkan tumbuhnya bakteri yang berlebihan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondisi lingkungan kerja/lingkungan biologi di PT. Maruki
Internasional Indonesia sangat baik dan bersih karena lingkungan sekitar dari
PT. Maruki dikelilingi oleh banyak pepohonan sehingga membuat pekerja menjadi nyaman
dalam melakukan pekerjaan sehingga produktifitasnya pun meningkat.
2. Faktor biologi yang ada di lingkungan
PT. Maruki Internasional Indonesia yaitu binatang pengganggu (tikus), bakteri
(pakaian kerja, masker dan sarung tangan) dan parasit (rayap)
serta jamur yang ada pada kayu. Potensi adanya faktor biologi tersebut karena
tumpukan kayu yang lama dan dari proses pengeringan kayu secara manual atau
alami yang berpotensi tumbuhnya jamur yang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban
yang ada di industri tersebut.
B. Saran
Sebaikanya pihak
perusahaan selalu melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap tumpukan yang kayu yang akan
digunakan untuk produksi agar tidak ada potensi munculnya binatang pengganggu
maupun parasit yang dapat merusak kayu dan mengganggu kenyamanan dari pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar