Rabu, 09 November 2016

LAPORAN MARUKI 2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan industry primer, kegitan sekunder, dan kegiatan produksi tersier. Industry merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dapat menjadi salah satu tumpuan bagi perekonomian suatu bangsa yang cukup strategis untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat secara cepat yang ditandai dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi dan meningkatnya devisa negara. Akan tetapi, selain memberikan dampak yang positif ternyata perkembangan di sektor industri juga memberikan dampak negatif salah satunya dari segi faktor kimia baik berupa limbah industry, bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses produksi dapat meningkatkan emisi yang dapat mengganggu lingkungan danKesehatan masyarakat.
Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat.
Lingkungan industri merupakan suatu tempat dimana terdapat suatu kegiatan yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang jadi yang bahan yang mempunyai nilai ekonomi dan keuntungan bagi individu atau kelompok.
Dalam proses kegiatannya lingkungan sangat memegang peranan aktif atau sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu industri tersebut baik bagi karyawan, maupun bagi kegiatan proses produksi, dimana lingkungan yang dimaksud adalah mulai dari lingkungan fisik, lingkungan kimia, lingkungan biologi,  lingkungan ergonomi, lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta lingkungan Psikologis.
Pada Laporan ini khusus membahas tentang faktor biologi yang berhubungan dengan Proses Produksi pada PT. Maruki International. Lingkungan biologi meliputi semua organisme hidup baik binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia.Lingkungan dapat menjadi sumber bahaya yang mengakibatkan penyakit akibat kerja serta kecelakaan di tempat kerja. Pekerjaan atau lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Lingkungan biologi meliputi golongan hewan dan tumbuhan yang merupakan bibit penyakit infeksi seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, serangga dan lainnya. (Buyu, 2009)

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
a.       Mahasiswa dapat mengetahui kondisi lingkungan kerja yang ada di PT. Maruki Internasional Indonesia.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa mengetahui  kondisi lingkungan biologi di PT. Maruki Internasional Indonesia.
b.      Mahasiswa mengetahui faktor resiko lingkungan biologi di PT. Maruki Internasional Indonesia.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tinjauan Tentang Industri
Istilah industri berasal dari bahasa latin yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan politik. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa; Industrisecara umum adalah kelompokbisnistertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkanlaba. Jenis-jenis industri ada bermacam-macam, misalnya industri perkebunan, industri perikanan, pertambangan dan lain-lain. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Pembangunan industri di suatu negara mempunyai dampak positif dan negatif, berikut ini adalah dampak positif dari pembangunan industri :
·         Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
·         Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
·         Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
·         Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
·         Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
·         Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan industri sebagai berikut:
·         Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
·         Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
·         Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
B.     Tinjauan Tentang Lingkungan Biologi
1.      Pengertian
Lingkungan biologi meliputi semua organisme hidup baik binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia.Lingkungan dapat menjadi sumber bahaya yang mengakibatkan penyakit akibat kerja serta kecelakaan di tempat kerja. Pekerjaan atau lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Lingkungan biologi meliputi golongan hewan dan tumbuhan yang merupakan bibit penyakit infeksi seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, serangga dan lainnya. (Buyu, 2009)
Agen penyakit infeksi dan parasit yang terkait dengan pekerjaan atau lingkungan kerja antara lain :
a.       Virus (Hepatitis dan lain-lain)
b.      Richetsia
c.       Bakteri (Tetanus, Leptospirosis, TBC dan lain-lain)
d.      Jamur (Kandidiasis, Dermatofitosis kulit, dan kokidonikosis)
e.       Protozoa (Leismanniasis, Malaria, Tripanosiamiasi)
f.       Cacing
2.      Bahaya Lingkungan Biologi Secara Umum
Bahaya lingkungan biologi merupakan bahaya yang berasal dari jasa drenik berupa bakteri dan jamur. Hal ini bias berasal dari bahan mentah dan air yang tercemar, pekerja, dan peralatan yang tidak higienis mau pun kontaminasi silang antara bahan mentah dengan produk yang dihasilkan. (Anonim, 2009)
3.      Pengaruh Beberapa Faktor Biologi Terhadap Kesehatan   Tenaga Kerja
a.       Pengaruh Mikroorganisme
Mikroorganisme yang terdapat di lingkungan kerja ada yang bersifat pathogen terhadap manusia. Beberapa jenis bakteri, jamur, virus, kuman dan protozoa termasuk dalam golongan ini. Tiap jenis mikroorganisme pathogen ini merupakan penyebab penyakit tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Adanya mikroorganisme pathogen di lingkungan kerja dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit pada tenaga kerja. Penularan penyakit ini ada yang melalui kontak langsung (misalnya melalui kulit), melalui media (makanan, udara, air, tanah) dan melalui perantaraan vector (nyamuk, lalat, tikus, dsb).
b.      Pengaruh Parasit
Golongan parasit yang berpotensi besar untuk menimbulkan penyakit pada tenaga kerja, terutama tenaga kerja di sektor pertambangan dan perkebunan adalah ancylostomiasis, yang disebabkan oleh cacing tambang, yaitu necator americanus dan ancylostoma duodenale (Suma’mur, 1988 halaman 166). Jenis cacing lainnya yang sering ditemukan pada manusia adalah Ascarislum bricoides (cacinggelang), trichuristrichiura (cacingcambuk), strongyloidesstercoralis (cacingbenang).
Penularan penyakit kecacingan adalah melalui telur atau larva cacing infektif yang terdapat dalam tinja atau tanah.Telur cacing yang infektif dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit, misalnya terinjak dengan kaki yang tidak menggunakan alas kaki. Jalan masuk melalui kulit ini dapat juga terjadi karena tangan yang kotor pada waktu bekerja. Jalan masuk lainnya adalah melalui mulut (oral) dengan perantaraan makanan atau minuman. Jika makanan dan minuman tersebut dimakan oleh manusia, maka telur cacing akan menetes di dalam tubuh dan larvanya keluar.
4.      Pengaruh Suhu Dan Kelembaban Terhadap Pertumbuhan Mikroorgaisme Dan Parasit Di Tempat Kerja
a.       Terhadap Mikroorganisme
Lingkungan kerja sering merupakan tempat yang baik bagi perkembangan mikroorganisme tersebut. Keadaan suhu dan kelembaban di tempat kerja sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. Beberapa jenis bakteri, jamur, virus dan protozoa dapat tumbuh dengan baik pada tanah atau udara yang lembab.
Species mikroorganisme yang berbeda juga sangat mempengaruhi suhu optimalnya untuk pertumbuhan. Bentuk psikhotilik tumbuh balik pada suhu rendah (15­­­ – 20 0C). Bentuk mesofilik tumbuh baik pada suhu (30 – 37 0C) dan bentuk termofilik tumbuh baik pada suhu (50 – 60 0C).
b.      Terhadap Parasit
Kehidupan parasit tertentu seperti cacing sangat dipengaruhi pula oleh suhu dan kelembaban, disamping tersedianya nutrisi dan media yang cocok untuk bertumbuh. Species Ascaris Lumbricoides misalnya pelembagaan telurnya tumbuh baik pada tanah yang basah dan cukup mengandung oksigen dengan suhu 20 – 25 0C.
Cacing Ascaris dapat tumbuh baik di tempat kerja apabila keadaan suhu dan kelembaban serta factor-faktor lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya terdapat di tempat tersebut, terutama pada pekerja yang menggunakan tanah dan air dalam proses kerjanya.

5.      Epidemiologi Penyakit Yang Disebabkan Oleh Faktor Biologi
a.       PenyakitKulit
Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh gangguan jamur dan kutu. Golongan jamur yang sering menimbulkan penyakit kulit antara lain: Microsporium canis yang menyebabkan penyakit Tinea corporis (kurap badan) dan Trichophyton Rubrum ; penyebab penyakit Tinea Versicolor (panu), selain itu penyakit kulit dapat juga berupa alergi, gatal, infeksi dan sebagainya.
Penularan penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang yang kurang memperhatikan kebersihan badan dan pakaian, selain itu penyakit seperti ini dapat terjadi pada pekerja yang sering kontak dengan air, terutama air yang kotor atau sering berada di tempat kerja yang lembab.
b.      Penyakit Kecacingan
Yang di maksud penyakit kecacingan adalah terdapatnya cacing dalam perut. Mungkin cacing itu hanya seekor ataul ebih, dapat pula cacing itu hanya sejenis atau beberapajenis. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam cacing yang perkembangannya melalui air ataut anah yang lembab dengan suhu dan waktu tertentu.
Penularan dapat juga melalui makanan dan minuman yang dikotori oleh telur cacing yang infektif. Cara penularan ini dapat di jumpai pada cacing gelang. Penularan lainnya dapat juga melalui larva infektif yang menembus kulit kaki yang tidak memakai alas kaki. Cara penularan ini biasanya terjadi pada cacing tambang.


BAB III
HASIL OBSERVASI

A.    Gambaran Mengenai PT. Maruki Internasional Indonesia
1.      Profil Singkat Perusahaan
PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar didirikan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Jepang ke Indonesia. PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar berdiri pada tahun 1988 dibangun pada daerah sangat strategis berada di tengah – tengah masyarakat yang suasananya masih alami karena jauh dari pusat kota, sebagian besar karyawannya adalah penduduk daerah sekitar meskipun demikian ada juga sebagian dari luar negeri seperti Jepang.
PT. Maruki Internasional Indonesia berdiri pada tanggal 18 juni 1997 dengan nama PT. Tokai Material Indonesia dan pada tanggal 14 Januari 2003 berubah nama menjadi PT. Maruki Internasional Indonesia. Perusahaan ini dipimpin oleh Mr. Yukihiro Kitagawa selaku Presiden Direktur.
Nama                    : PT. Maruki Internasional Indonesia
Alamat                 :  Jl. Kapasa Raya Kawasan Industri Makassar
Tahun                   : Tahun 2003
Luas Lokasi          : 7 Ha
2.      Perkembangan Perusahaan
Sejak awal berdirinya PT. Maruki, produk yang dibuat adalah lemari untuk tempat sembahyang orang Jepang. Awalnya perusahaan ini berproduksi secara manual akan tetapi seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan dari Jepang, maka perusahaan melaksanakan pengadaan mesin – mesin dimana tiap mesin menggunakan instruksi kerja meskipun demikian masih ada bagian produksi tertentu yang menggunakan alat manual agar didapatkan kualitas yang baik. Perusahaan ini secara terus menerus mengembangkan diri diberbagai bidang, baik dalam bidang produksi, sumber daya manusia maupun lingkungan.
Sampai saat ini telah banyak kemajuan yang dicapai oleh perusahaan, seperti dalam bidang produksi telah memperoleh sertifikat Sistem Management Mutu ISO 9001, JAS dan Sistem Management Lingkungan ISO 14001, yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang berwenang. Akan tetapi pada awal tahun 2007 perusahaan Maruki melepas Sistem Management Lingkungan ISO 14001, yang kemudian menggunakan peraturan sendiri (kaizen yaitu papan komunikasi) dan perubahan ini memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan.
3.      Hasil produksi
Produk utama perusahaan adalah furniture untuk budaya masyarakat Jepang yang disebut Butsudan. Butsudan berfungsi sebagai tempat untuk menghormati dan berkomunikasi dengan para leluhur yang telah wafat. Terdapat berbagai macam jenis dan tipe Butsudan, namun umumnya berbentuk lemari. Butsudan produksi PT Maruki Internasional Indonesia berasal dari bahan baku Kayu.
4.      Material Kayu yang digunakan
Material kayu yang digunakan dalam pembuatan produk berasal dari kayu lokal dan impor. Komposisi penggunaan material kayu adalah 40% kayu lokal dan 60% kayu import.
-          Kayu lokal       :  kayu jati, kayu nyato, kayu eboni.
-          Kayu Impor     : kayu Gabon, gradinilos, handuras, paoros.
Negara asal kayu import, yakni Afrika (Gabon), Asia (Thailand, Laos), dan Amerika (Mexico). Hasil produksi Butsudan hanya di export ke Jepang, karena sifatnya sebagai produk budaya jepang.
5.      Jumlah Karyawan dan Pengaturan Shift Kerja
Untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu, perusahaan didukung oleh tenaga kerja yang berjumlah 576 orang. Sementara jam kerja adalah 8 jam untuk kerja dan 1 jam untuk istirahat.
Untuk pengaturan waktu kerja para karyawan baik staf kantor maupun karyawan produksi
-          Jam kerja   :  Pukul 08.00 – 17.00
-          Istirahat      :  Pukul 12.00 – 13.00
6.      Lokasi dan Waktu Kunjungan
Lokasi kunjungan yang dilakukan di PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar yang termasuk dalam Kelurahan Kapasa Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Provinsi Sul-Sel yang terletak di Jl. Kapasa Baru.
Waktu kunjungan dilakukan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016, pukul 13.00 WITA.
7.      Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas-fasilitas Perusahaan yang disediakan untuk karyawan antara lain : Klinik kesehatan, Bus Karyawan, Asuransi Kesehatan, Jamsostek, sarana ibadah, kantin dan ruang makan.
8.      Proses Produksi
Untuk mengolah dan mengubah bahan baku menjadi produk bermutu dan dapat dijual di pasaran diperlukan beberapa tahapan dalam produksi. Proses produksi digambarkan sebagai berikut :

Bagan Proses Produksi
PT. Maruki Internasional Indonesia

BAHAN BAKU

PRE PRODUCTION

  1. pengeringan manual dan mesin
  2. pembagian jenis kayu

PRODUCTION

  • Faktory I (pemotongan/pembelahan kayu).
  • Faktory II (proses laminating & Persiapan komponen aksesoris)
  • Faktory III (pembuatan rangka)
  • Faktory IV & V (pengecetan dan
penghalusan manual)
  • Faktory VI (perakitan)


 











  

POST PRODUCTION

  1. Pengecekan ulang dan sterilisasi
  2. Pengepakan

 




Gambar : 2.1 Proses Produksi PT.Maruki Internasionala Indonesia
B.     Proses Produksi PT Maruki
Proses produksi pada PT. Maruki terbagi atas tiga tahap, yaitu :
1.      Pre Production
a.       Pengeringan
Merupakan tahap awal dimana kayu yang berasal dari hutan produksi dikirim melalui jalan darat maupun air. Sebelum kayu tersebut diolah terlebih dahulu di keringkan untuk bahan material dilakukan dengan 2 cara yaitu manual dan alami,dan besi plower.
b.      Pembagian Jenis Kayu
Pada tahap ini kayu dibagi atas beberapa jenis misalnya kayu tanjaku, shirin, dll dengan tujuan agar dapat mempermudah pengolahan
2.      Production
a.       Pemotongan / pembelahan kayu.
Pada tahap ini kayu material tersebut dipotong berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan untuk kemudian dibersihka amplas.dan pada fektori ini dilengkapi dengan 3 unit papan K3
b.      Peracikan
Pada tahap ini kayu yang telah dipotong-potonng direndam dengan menggunakan bahan pernis yang kemudian dikeringkan dengan suhu tertentu sampai kekeringannya mencapai standar yang ditentukan, selain perendaman pada tahap ini kayu yang telah dipotong di lem sesuai bentuk yang akan dibuat.
c.       Pembuatan rangka
Pada tahap ini dibutuhkan tenaga propesional untuk membuat desain yang menarik.sebelum bahan di buat terlebih dahulu desain di gambar setelah itu bahan baru di pahat sesuai desain yang telah dibuat.
d.      Penghalusan dan Pengecetan
Pada tahap ini bahan yang talah didesain dihaluskan kemudian di cat dengan cara penyemprotan,warnah cat yang digunakan tergantung dari warna bahan, apabila warnah bahan berwarna merah maka cat yang digunakan warnah hitam begitupun sebaliknya.
3.      Post Production
a.       Pengecekan ulang
Bahan yang telah selesai di produksi di adakan pengecekan ulang agar didapatkan hasil yang baik dan berkualitas tinggi.
b.      Pengepakan
Pengepakan adalah tahap pengemasan dan penyimpanan dilakukan dengan cermat untuk melindungi barang jadi dari kerusakan dan siap dikirim keseluruh penjuru.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Dari kegiatan observasi yang dilaksanakan, di lingkungan produksi di PT. Maruki Internasional Indonesia, maka adapun hasil yang kami dapatkan dari faktor lingkungan biologi yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan yaitu sebagai berikut :
APD yang digunakan                                                           Potensi Bahaya
Terjadi pemilihan/pemisahan
Masker, sarung tangan dan pakaian kerja
Bahan Baku Kayu
Factory I Pengeringan
Factory IV Packing/Pengemasan
Factory II Cutting/Pemotongan
Factory V Painting/Pengecatan
Factory III Pembuatan Rangka
Factory VI Penghalusan Secara Manual
Adanya Rayap dan Tikus
Berjamur

Tumbuhnya Bakteri



















                                                                                                        
B.     Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di PT. Maruki Internasinal Indonesia, faktor biologi yang ada dan potensi bahayayang dapat terjadi maka dapat dibahas sebagai berikut :
1.      Pada bahan baku yang digunakan di PT. Maruki adalah berbagai macam kayu yang baik ekspor maupun impor. Pada saat bahan baku tersebut telah diantarkan ke PT. Maruki, terjadi pemilahan/pemisahan antara jenis kayu yang dipakai. Pada saat pemisahan inilah kayu tersebut terjadi penumpukan yang cukup lama sebelum digunakan. Penumpukan kayu yang cukup lama dapat berpotensi adanya binatang pengganggu atau parasit seperti tikus dan rayap. Tikus dan rayap dapat merusak kayu tersebut sehingga kayu tidak dapat digunakan kembali. Namun, menurut observasi yang kami telah lakukan tidak ada tanda – tanda adanya tikus maupun rayap di PT. Maruki Internasional Indonesia.
2.      Factory I adalah merupakan proses  pemotongan kayu, pengirisan dan pengeringan hasil pemotongan. Pada factory ini tahapan yang dapat berpotensi yang dapat menimbulkan gangguan bahaya biologi adalah tahap pengeringan dimana proses pengeringan ini dilakukan dengan manual (sinar matahari & angin) dan mesin. Pengeringan secara manual dapat mengakibatkan terjadinya penjamuran pada kayu karena dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Dalam kondisi yang lembab dapat menimbulkan tumbuhnya jamur pada kayu tersebut.
3.      Factory II – VI tidak ada potensi terjadinya penjamuran maupun adanya binatang pengganggu dan parasit pada kayu.
4.      Faktor biologi lainya yang dapat berpotensi adanya bakteri, seperti dari pakaian kerja dan APD yang pekerja gunakan seperti masker, sarung tangan, dan sepatu dapat berpotensi tumbuhnya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan dari pekerja dan dapat berdampak pada produktifitas pekerja. Tumbuhnya bakteri pada pakaian kerja dan APD yang pekerja gunakan dapat dipengaruhi dari suhu ruangan yang pekerja tempati seperti misalnya panas. Namun, menurut salah satu pengawai PT. Maruki pakaian kerja yang digunakan setiap harinya diganti dan begitupun dengan masker yang pekerja gunakan setiap selesai bekerja, langsung dikumpulkan dan dibakar. Sehingga tidak menyebabkan tumbuhnya bakteri yang berlebihan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Kondisi lingkungan  kerja/lingkungan biologi di PT. Maruki Internasional Indonesia sangat baik dan bersih karena lingkungan sekitar dari PT. Maruki dikelilingi oleh banyak pepohonan sehingga membuat pekerja menjadi nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga produktifitasnya pun meningkat.
2.      Faktor biologi yang ada di lingkungan PT. Maruki Internasional Indonesia yaitu binatang pengganggu (tikus), bakteri (pakaian kerja, masker dan sarung tangan) dan parasit (rayap) serta jamur yang ada pada kayu. Potensi adanya faktor biologi tersebut karena tumpukan kayu yang lama dan dari proses pengeringan kayu secara manual atau alami yang berpotensi tumbuhnya jamur yang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban yang ada di industri tersebut.
B.     Saran
Sebaikanya pihak perusahaan selalu melakukan pengawasan/pemeriksaan  terhadap tumpukan yang kayu yang akan digunakan untuk produksi agar tidak ada potensi munculnya binatang pengganggu maupun parasit yang dapat merusak kayu dan mengganggu kenyamanan dari pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar